SIAK (RIAUPOS.CO) - BUPATI Siak Alfedri dan Wabup Husni Merza setiap Jumat melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan para penghulu dan pemangku kepentingan di desa atau kampung sasaran program bekerja dan ngantor sehari di kampung (bujang kampung).
Ada 122 kampung dan 9 kelurahan di Kabupaten Siak yang akan menjadi sasaran bujang kampung. Dan saat ini, bujang kampung sudah memasuki yang ke-28 di Kampung Dosan.
Setiap kampung memiliki sesuatu yang dapat dimunculkan sebagai produk unggulan. Dan setiap kampung juga memiliki potensi berbeda dan beragam. Tinggal bagaimana pemerintah mendorong dan berkolaborasi membangkitkan itu semua.
Demikian dikatakan Bupati Siak Alfedri didampingi Wabup Husni Merza, Asisten I Fauzi Asni, Camat Pusako, sejumlah kepala OPD terkait, dan penghulu.
Kedatangan Bupati dan Wabup di Kampung Dosan diawali dengan apel, lalu memberikan sambutan tentang pentingnya kebersamaan dan berkolaborasi.
Segala sesuatu itu jika dilakukan secara bersama-sama dan serentak akan mendapatkan hasil yang lebih baik, tidak jika dilakukan dengan sendiri-sendiri.
Setelah apel, Bupati dan Wabup meninjau fasilitas pelayanan yang disajikan untuk masyarakat dan sejauh mana antusias masyarakat menyambutnya.
Di situlah momen Bupati dan Wabup bercengkerama dengan warga, menerima masukan dan saran atau sebaliknya memberikan masukan dan saran.
Sentuhan tanpa batas, tidak ada jarak antara Bupati dan Wabup dengan masyarakat begitu berdampak positif akan imej yang terus dibangun.
Selanjutnya rakor pun dimulai. Bupati dan Wabup menjabarkan seluruh harapan dan keinginan bagaimana setiap kampung dapat mandiri dan masyarakat sejahtera dan penuh kreativitas, sehat tanpa stunting.
Sebagaimana dikatakan Bupati dalam bujang kampung di Dosan, Kecamatan Pusako pada Jumat (15/7) lalu, pentingnya keterbukaan dalam memberikan informasi, sehingga setiap permasalahan lebih mudah dan cepat mengatasinya.
Bupati tidak ingin ada dusta, dalam menjalankan pemerintahan. Sebab sebagai pelayanan masyarakat, Bupati mengajak jadilah pelayan yang baik.
Awali dengan mendata warga yang layak masuk dalam program keluarga harapan (PKH). Setelah dilakukan pendataan oleh perangkat setempat, lakukan rapat melibatkan semua pihak. Tidak hanya penghulu dan perangkat kampung, tapi juga RT, RW, LPM, pengurus masjid, sehingga ketika mengambil keputusan, mendapatkan hasil yang terbaik.
Ada berapa PKH di Kecamatan Pusako, dari tujuh kampung yang ada, di Kampung Dosan ini berapa jumlahnya. Bagaiamana caranya mereka mendapatkan hak haknya, dan ke depan angka tersebut dapat terus diturunkan.
"Bicara PKH, bicara kita semua. Mereka bagian dari kita. Kita bersama harus memberikan yang terbaik, sehingga hidup mereka menjadi lebih baik," kata Alfedri.
Kesehatan, pendidikan dan bantuan kesejahteraan adalah hal yang wajib didapatkan setiap individu, sehingga ada harapan ke depan menjadi lebih baik lagi. Dalam hal itu Bupati Alfedri juga membicarakan tentang batas kampung yang memang harus segera diselesaikan.
"Saya harapkan pemberdayaan ekonomi masyarakat benar-benar menjadi fokus perhatian dan dapat terus dievakuasi," kata Bupati.
Pemerintah akan hadir di sini, tidak hanya membantu mencarikan solusi, tapi lebih jauh membawa keluar dari kondisi tersebut.
"Sesuai visi kami, terwujudnya Kabupaten Siak yang amanah, sejahtera, dan lestari dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan budaya Melayu," terang Alfedri.(ifr)